CALIFORNIA – Penggunaan internet yang cukup
pesat pertumbuhannya membuat beberapa oknum “cybersquatters”
memanfaatkan sosok terkenal sebagai nama domain untuk meningkatkan lalu
lintas online (online traffic) untuk kepentingan tertentu.
Sejumlah selebriti dan tokoh masyarakat mengambil tindakan untuk mendapatkan situs tersebut termasuk Wali Kota London Boris Johnson, Madonna, Pamela Anderson dan Wayne Rooney.
Cybersquatters sering menggunakan alamat dengan nama-nama tertentu untuk memanfaatkan lalu lintas online (online traffic) untuk kepentingan tertentu. Atau, mereka hanya menawarkan domain tersebut ke pemilik dengan harga tinggi.
Angka kasus sengketa nama domain mencatatkan rekor tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Kasus sengketa domain ini pun meliputi perusahaan mode ternama Gucci, raksasa pencarian Google dan socialite Paris Hilton.
Menurut Sweet & Maxwell, ada 2,994 sengketa di internet mengenai sengketa domain dalam 12 tahun terakhir hingga Juli 2012. Angka ini meningkat enam persen dari tahun sebelumnya. Demikan dilansir dari Digitalspy, Kamis (30/8/2012).
Sengketa yang melibatkan perusahaan atau selebritis bermula ketika "cybersquatter" menggunakan merek dagang atau nama dalam sebuah alamat website. Sengketa ini diputuskan oleh World Intellectual Property Organization.
Awal tahun ini perusahaan mode Gucci terpaksa membawa enam kasus untuk memenangkan kontrol ke lebih dari 100 nama domain. Sementara, Google mendapatkan 32 nama domain yang memanfaatkan salah ejaan pada alamat web-nya, termasuk Gougle.com dan Go0gle.com.
Bulan lalu, Paris Hilton memenangkan pertarungan selama dua tahun untuk mendapatkan kontrol atas domain Paris-hilton-perfume.net yang telah digunakan cybersquatter.
(fmh)
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2012/08/29/55/682279/sengketa-domain-wayne-rooney-tuntut-cybersquatters
Sejumlah selebriti dan tokoh masyarakat mengambil tindakan untuk mendapatkan situs tersebut termasuk Wali Kota London Boris Johnson, Madonna, Pamela Anderson dan Wayne Rooney.
Cybersquatters sering menggunakan alamat dengan nama-nama tertentu untuk memanfaatkan lalu lintas online (online traffic) untuk kepentingan tertentu. Atau, mereka hanya menawarkan domain tersebut ke pemilik dengan harga tinggi.
Angka kasus sengketa nama domain mencatatkan rekor tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Kasus sengketa domain ini pun meliputi perusahaan mode ternama Gucci, raksasa pencarian Google dan socialite Paris Hilton.
Menurut Sweet & Maxwell, ada 2,994 sengketa di internet mengenai sengketa domain dalam 12 tahun terakhir hingga Juli 2012. Angka ini meningkat enam persen dari tahun sebelumnya. Demikan dilansir dari Digitalspy, Kamis (30/8/2012).
Sengketa yang melibatkan perusahaan atau selebritis bermula ketika "cybersquatter" menggunakan merek dagang atau nama dalam sebuah alamat website. Sengketa ini diputuskan oleh World Intellectual Property Organization.
Awal tahun ini perusahaan mode Gucci terpaksa membawa enam kasus untuk memenangkan kontrol ke lebih dari 100 nama domain. Sementara, Google mendapatkan 32 nama domain yang memanfaatkan salah ejaan pada alamat web-nya, termasuk Gougle.com dan Go0gle.com.
Bulan lalu, Paris Hilton memenangkan pertarungan selama dua tahun untuk mendapatkan kontrol atas domain Paris-hilton-perfume.net yang telah digunakan cybersquatter.
(fmh)
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2012/08/29/55/682279/sengketa-domain-wayne-rooney-tuntut-cybersquatters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar