JAKARTA - Direktur Jenderal Hak dan Kekayaan
Intelektual (HKI) Andy Sommeng menganggap Sony AK memiliki legitimasi
untuk memiliki domain sony-ak.com, sehingga seharusnya pihak Sony bisa
duduk bersama menyelesaikan kasus ini.
"Untuk masalah domain, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah confusing similary, right (hak), dan bad interest," ujar Andy saat dihubungi okezone, Senin (15/4/2010).
Dijelaskan Andy, confusing similary adalah adanya kesamaan nama antara domain dengan hak cipta perusahaan yang dianggap membingungkan. Dalam hal ini, Andy mengakui adanya kesamaan dalam nama domain sony-ak.com dengan trademark Sony dan hal itu memang dianggap membingungkan. Namun, lanjutnya, pihak Sony harusnya bisa melihat poin yang kedua.
"Untuk masalah hak, Sony AK dianggap memiliki hak untuk memiliki domain tersebut karena dirinya bisa menjelaskan bahwa domain tersebut merujuk pada nama pribadinya, sehingga ia memiliki legitimasi untuk itu," papar Andy.
Ketiga, lanjut Andy, adalah itikad baik dari Sony AK yang tidak menjadikan blog tersebut sebagai media untuk mencari keuntungan atau menjelek-jelekan Sony Corp dan produknya.
"Sony-ak.com itu tidak memiliki niat buruk sedikit pun. Bahkan ia memiliki niat yang baik karena konten di dalamnya memberikan pendidikan tentang IT," ujar Andy.
Oleh karena itu, Andy berharap kedua pihak bisa duduk dengan tenang dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan kasus tersebut dan menghimbau agar persoalan ini tidak masuk ke ranah hukum.
"Perlu dicermati lagi, permasalah HKI masuk kategori perdata. Sebaiknya kuasa hukum Sony Corp duduk bersama dengan Sony AK dan juga komunitas IT yang berencana mensomasi balik. Jangan sampai masuk ke ranah hukum," ujarnya.
Untuk penyelesaian masalah domain ini, lanjut Andy, yang menyelesaikan adalah organisasi HKI dunia atau yang lebih dikenal dengan nama WIPO, berlokasi di Jenewa, Swiss.
"Dalam kasus ini, juga jangan sampai nantinya masyarakat jadi antipati dengan yang namanya HKI. Lagipula nantinya, citra Sony Corp bisa buruk di Indonesia," tandasnya. (srn)
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/03/15/55/312717/dirjen-hki-sony-ak-com-sah-milik-sony-ak
"Untuk masalah domain, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah confusing similary, right (hak), dan bad interest," ujar Andy saat dihubungi okezone, Senin (15/4/2010).
Dijelaskan Andy, confusing similary adalah adanya kesamaan nama antara domain dengan hak cipta perusahaan yang dianggap membingungkan. Dalam hal ini, Andy mengakui adanya kesamaan dalam nama domain sony-ak.com dengan trademark Sony dan hal itu memang dianggap membingungkan. Namun, lanjutnya, pihak Sony harusnya bisa melihat poin yang kedua.
"Untuk masalah hak, Sony AK dianggap memiliki hak untuk memiliki domain tersebut karena dirinya bisa menjelaskan bahwa domain tersebut merujuk pada nama pribadinya, sehingga ia memiliki legitimasi untuk itu," papar Andy.
Ketiga, lanjut Andy, adalah itikad baik dari Sony AK yang tidak menjadikan blog tersebut sebagai media untuk mencari keuntungan atau menjelek-jelekan Sony Corp dan produknya.
"Sony-ak.com itu tidak memiliki niat buruk sedikit pun. Bahkan ia memiliki niat yang baik karena konten di dalamnya memberikan pendidikan tentang IT," ujar Andy.
Oleh karena itu, Andy berharap kedua pihak bisa duduk dengan tenang dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan kasus tersebut dan menghimbau agar persoalan ini tidak masuk ke ranah hukum.
"Perlu dicermati lagi, permasalah HKI masuk kategori perdata. Sebaiknya kuasa hukum Sony Corp duduk bersama dengan Sony AK dan juga komunitas IT yang berencana mensomasi balik. Jangan sampai masuk ke ranah hukum," ujarnya.
Untuk penyelesaian masalah domain ini, lanjut Andy, yang menyelesaikan adalah organisasi HKI dunia atau yang lebih dikenal dengan nama WIPO, berlokasi di Jenewa, Swiss.
"Dalam kasus ini, juga jangan sampai nantinya masyarakat jadi antipati dengan yang namanya HKI. Lagipula nantinya, citra Sony Corp bisa buruk di Indonesia," tandasnya. (srn)
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/03/15/55/312717/dirjen-hki-sony-ak-com-sah-milik-sony-ak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar