Jakarta - Makin populernya social media sebagai alat bantu marketing memunculkan ancaman bernama Brandjacking. 'Korban' aksi ini cukup banyak, mulai dari Steve Jobs hingga Obama.
Apa yang dimaksud dengan brandjacking? Ini merupakan aksi berpura-pura sebagai brand tertentu di dunia online, terutama pada social media seperti Twitter atau Facebook.
Konsultan keamanan Lenny Zeltser di Internet Storm Center (ISC) mengatakan brandjacking bisa digunakan untuk melakukan serangan pada pelanggan merek tertentu, atau penggemar tokoh tertentu.
"Seperti sebuah aksi phishing, insiden ini bisa membahayakan data milik pelanggan brand tertentu, dan bisa merusak reputasi brand itu," ujarnya, seperti dikutip detikINET dari ISC, Selasa (23/11/2010).
Aksi brandjacking yang cukup terkenal adalah @BPGlobalPR, account palsu ini berpura-pura sebagai account perusahaan minyak BP saat sedang ramai bocoran minyak di Amerika Serikat.
Account @BPGlobalPR bahkan memiliki follower hingga 200.000 lebih. Jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan account asli @BP_America di kisaran 20.000.
Brandjacking lain yang cukup menarik adalah account @ceoSteveJobs di Twitter. Account ini seakan-akan berasal dari Steve Jobs asli, padahal hanya parodi belaka.
Obama, yang punya account resmi aktif di Twitter, juga jadi 'korban' aksi ini lewat account @theUSpresident. Meskipun yang satu ini lebih 'sopan' karena menampilkan keterangan bahwa account ini hanya merupakan parodi.
Facebook pun tak luput dari aksi sejenis. Misalnya, yang terjadi pada mantan calon wakil presiden AS Sarah Palin. CEO Google, Eric Schmidt, pun pernah jadi sasaran aksi ini di Facebook.
Sumber: http://inet.detik.com/read/2010/11/23/110522/1500038/398/korban-brandjacking-dari-steve-jobs-sampai-obama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar